Diare adalah penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak. Orang tua harus bisa mengenali tanda-tanda diare pada anak-anak, terutama yang disertai intoleransi laktosa.
DR. Dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A (K) mengungkapkan, penyebab paling umum diare adalah infeksi pada usus yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit. Penyebab paling umum diare pada anak adalah rotavirus. Studi tersebut menemukan bahwa sekitar 30 persen anak Indonesia yang menderita diare akibat rotavirus juga memiliki intoleransi laktosa.
"Jika terjadi kerusakan pada vili usus, buatlah bab pahit berbau, dan lecet rektum akibat asam ini," kata DR. Ariani Dewi Widodo Sp.A (K), di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tanda lain intoleransi laktosa meliputi diare cair yang berlebihan, pembengkakan perut, sakit perut, dan pembuangan gas yang sering terjadi. Ariani mengatakan, gas membuat perut anak membengkak.
Sedangkan untuk penelitian di negara lain, tingkat kejadian intoleransi laktosa lebih tinggi, yaitu sekitar 67 persen diare, karena Rotavirus dan 49 persen diare non-rotavirus. Pada saat diare, terutama oleh rotavirus, ada kerusakan pada jugot usus, sehingga produksi beberapa enzim di usus jonjot bermanfaat untuk pencernaan nutrisi, termasuk enzim laktase, akan berkurang.
Enzim laktase berguna untuk mencerna gula alami atau laktosa yang ada dalam susu. www.serbaserbimanfaat.com Laktosa yang belum tercerna akhirnya tidak dapat diserap, menyebabkan diare lebih parah, pembengkakan dan kotoran.